Jumat, 13 Februari 2015

Pria Dibalik 98

Pria itu duduk di sudut ruangan
Namun, pandangannya kabur ke masa lalu
Jiwanya tiada pernah padam akan kobaran api keadilan
Matanya, seolah bercermin pada keadilan sesaat
Garis pada wajahnya menggambarkan betapa bangganya ia akan aksi heroiknya
Dia, pria dibalik 98
Wajahnya pucat pasi
Dia muak akan permainan demokrasi
Dia muak  akan  gundah negerinya
Sekali lagi,
Dia masih berharap

Tidak ada komentar:

Posting Komentar