Kami
Dengarkan kami yang berbicara
Tentang suara perih dari perut kami
Tiada hentinya kami memadu duka
Luka, putus asa sudah menggores kening kami yang tiada berdosa
Pandang, pandanglah kami yang melihatmu
Sudikah kau tengok betapa sengsaranya kami
Kami hanyalah seonggok sampah yang kau injak-injak
Hanya bisa rebah dalam balutan duka
Kami tagih janjimu
Kami butuh bukti
Kami bukanlah tempat penampung janji
Tapi ingatlah, kami punya harga diri